ada yang salah nih dengan hati ini. kadang-kadang ketika temen dapet sukses, hati ini malah jadi berat banget. bukannya turut berbahagia, malah jadi kesel. i guess, ini yang namanya "iri". gila, tak kukira diriku ini bakal ngalamin penyakit ini. kenapa sih?
kenapa gak gw yang dapet?
kenapa dia yang ..ah, cuma segitu doang....yang dapet?
si***n.
ucapan-ucapan itu yang terus-terusan diteriakkan dalam hati ketika ada orang yang dapet sesuatu yang baik. aaaaaah, siyal. jangan iri dong. salah gw sendiri yang kurang usaha, kurang kemauan, dan kurang berdo'a. aaaaaaaaaaaaaaaargh......................................
Thursday, July 27, 2006
Monday, July 10, 2006
friends, family, and social stuffs
i never see myself as a smart man since the times i was in senior high school. i seemed to lose something important that i used to have back in the junior high. man, i'm still looking for that something. but what i lack in junior high just gotten worse in senior high. friendship that is. till the first grade of junior high, my relationship went well and everybody in class even school was my friend. well, at least i never thought of them as my enemy or anything. but things changed in the second year. making friends never looked so hard as it was back then. some barrier were holding me back to create full connection to my friends. i'm beginning to see my self. hey, i'm not the person i see in other person when i talked to them. i'm me when i look into the mirror. i guessed that i must be imagining things that i was someone else before then. maybe i'm too occupied by the movies and cartoons or animes. but that was it, i'm beginning to limit myself in making relationship with others. i'm beginning to have this feeling that i'm not a part of this group or i don't belong with him/her. this kind of feeling kind of holding me back to make friends with others. this thing, i still have in my mind today. -to be continued-
final piala dunia
piala dunia ini jadi momen untuk banyak hal. ada yang bagus dan ada yang nggak. tapi kembali ke prinsip bahwa stimulus itu netral, yang bikin jadi positif atau negatif itu tergantung respon. piala dunia bisa jadi menyatukan banyak orang di dunia ini untuk satu ajang ini. orang-orang jadi bisa merasakan semangat nasionalisme masing-masing ketika negaranya bermain. bahkan bagi saya yang negaranya gak maen di piala dunia, semangat nasionalisme itu bener-bener kerasa. terutama saat lagu kebangsaan dikumandangkan. walaupun itu bukan Indonesia Raya, tapi saya bisa ngebayangin kalo saya jadi bangsa yang lagunya dikumandangkan itu, wah rasanya pasti bangga bukan main. bangga sebagai warga negara tersebut, walau bukan jadi pemain. apalagi jadi pemainnya. selain itu, piala dunia ini bisa jadi pengalih perhatian dari kehidupan normal. saat masalah datang bikin pusing, ada divertion lah minimal. yang penting nonton dulu. hal ini mungkin jarang ditemui saat-saat biasa. walau sebetulnya gak terlalu baik buat dibiasaain, pengalih perhatian ini cukup asik dijalani. yah, gak tiap taun ada ajang kayak gini kan? mumpung ada, dimanpaatin.
kini, setelah piala dunia 2006 ini hampir berakhir, jadi kepikiran. setelah piala dunia ini berakhir, apa yang bisa diambil ? yah, mungkin bagi saya pribadi gak ada apa-apa yang bisa diambil. satu hal yang berharga adalah kenangan. memori bahwa saya pernah nonton piala dunia, saya pernah liat para pemain bola berjuang demi membela kehormatan negaranya masing-masing. yah, kalo dipikir lebih jauh, sebenernya gak ada manfaat secara langsung yang bisa diambil dari menonton sebuah pertandingan bola. sama aja kayak nonton film. nonton film gak akan bikin orang yang nonton jadi gimanaaaa gitu. tapi dari nonton film itu, dia punya memori tentang film tersebut. nah, mungkin dalam film itu dia bisa mendapatkan sesuatu. nonton bola juga sama. secara langsung gak ada yang bisa diambil dari nonton pertandingan bola. tapi kalo diliat secara global, banyak sekali hal-hal yang hanya terjadi saat penyelenggaraan piala dunia ini. inilah yang dinamakan momen. suatu peristiwa dapat menciptakan momen.momen inilah yang biasanya memicu orang atau sekumpulan orang untuk melakukan sesuatu. menurut saya, mempelajari perilaku orang-orang dalam rangka memanfaatkan momen ini sangat menarik. momen ini tidak datang setiap waktu, dengan demikian perilaku turunannya juga gak akan terjadi setiap waktu. ini yang bikin menarik. bagaimana manusia bisa berbuat sesuatu dengan didorong sebuah momen. sebuah peristiwa menciptakan sebuah momen. momen mendorong terciptanya suatu hal atau kejadian. jadi, momen dan perilaku manusia itu saling berkaitan. perilaku manusia dapat dikendalikan oleh kedua hal tersebut, momen dan perilaku manusia lainnya. tapi momen tidak hanya dihasilkan oleh peristiwa lain, momen juga dapat direkayasa agar memicu terjadinya sebuah hal.
kini, setelah piala dunia 2006 ini hampir berakhir, jadi kepikiran. setelah piala dunia ini berakhir, apa yang bisa diambil ? yah, mungkin bagi saya pribadi gak ada apa-apa yang bisa diambil. satu hal yang berharga adalah kenangan. memori bahwa saya pernah nonton piala dunia, saya pernah liat para pemain bola berjuang demi membela kehormatan negaranya masing-masing. yah, kalo dipikir lebih jauh, sebenernya gak ada manfaat secara langsung yang bisa diambil dari menonton sebuah pertandingan bola. sama aja kayak nonton film. nonton film gak akan bikin orang yang nonton jadi gimanaaaa gitu. tapi dari nonton film itu, dia punya memori tentang film tersebut. nah, mungkin dalam film itu dia bisa mendapatkan sesuatu. nonton bola juga sama. secara langsung gak ada yang bisa diambil dari nonton pertandingan bola. tapi kalo diliat secara global, banyak sekali hal-hal yang hanya terjadi saat penyelenggaraan piala dunia ini. inilah yang dinamakan momen. suatu peristiwa dapat menciptakan momen.momen inilah yang biasanya memicu orang atau sekumpulan orang untuk melakukan sesuatu. menurut saya, mempelajari perilaku orang-orang dalam rangka memanfaatkan momen ini sangat menarik. momen ini tidak datang setiap waktu, dengan demikian perilaku turunannya juga gak akan terjadi setiap waktu. ini yang bikin menarik. bagaimana manusia bisa berbuat sesuatu dengan didorong sebuah momen. sebuah peristiwa menciptakan sebuah momen. momen mendorong terciptanya suatu hal atau kejadian. jadi, momen dan perilaku manusia itu saling berkaitan. perilaku manusia dapat dikendalikan oleh kedua hal tersebut, momen dan perilaku manusia lainnya. tapi momen tidak hanya dihasilkan oleh peristiwa lain, momen juga dapat direkayasa agar memicu terjadinya sebuah hal.
Subscribe to:
Posts (Atom)