lanjut tentang singapur. singapur adalah kota yang indah (jadi nadine gak salah kalo dia bilang, "singapore is a beautiful city"). dari semua yang saya liat selama di singapur kemaren, overall singapur adalah tempat yang sangat nyaman untuk tinggal, jalan-jalan, belanja, dan makan. wow, bukan soal penataan kotanya aja yang bikin kagum. tapi, packagingnya yang bikin saya pengen indonesia suatu saat kayak gitu juga. salah satu indikasi kenyamanan yang saya ambil adalah transportasi. kayaknya saya gak pernah kena macet yang parah banget di sana. yah, ngantri bentar sih wajar lah ya? tapi emang jarang saya liat jalan itu penuh sama mobil atau motor (yang punya motor kayaknya jarang banget deh). akibatnya, jalan-jalan itu lengang dan warga bisa berkendara dengan lancar.
nah, lalu ke mana perginya orang-orang kalo mau jalan-jalan. have you ever heard about MRT? MRT adalah sarana transportasi berupa kereta bawah tanah (walau di beberapa tempat, adanya di atas tanah juga). kepanjangannya adalah Mass Rapid Transit. terdapat 3 jalur MRT di singapur, yaitu North-West, East-West, sama North-South. ini dia solusi transportasi yang masif (karena bisa muat banyak orang dalam satu waktu), cepat (hanya butuh beberapa detik dari diam sampai kecepatan penuh), dan mudah (sistem pembayarannya pake tiket). wow, i wish bandung have this transportation system installed. kerjanya canggih banget bow. cara pakenya high-tech banget lah. pertama-tama, beli tiket sesuai tujuan di mesin penjual tiket. bayarnya bisa pake uang koin atau kertas. tiketnya sendiri pake contactless smart card. udah gitu, masuk ke area stasiun setelah melewati pintu yang bisa dibuka hanya dengan mendekatkan tiket ke area pembaca smart cardnya. hebatnya nih, walau tiket ada dalam dompet, tiket itu bisa terdeteksi tanpa harus dikeluarkan dari dompet. nah, abis itu naik keretanya sesuai tujuan. kalo tujuan kita gak dilewatin ama kereta di stasion kita, kita boleh pindah kereta di stasion khusus yang emang sengaja dibikin irisan antara dua jalur MRT. nah, setelah sampei di tujuan, lewatin lagi pintu dengan mendekatkan smart card lagi ke area pembacanya, baru nilai smart card kita diambil. jadi selama belum keluar dari pintu itu, kita bisa bolak-balik naek kereta :p selain pake tiket yang sekali pake, kita juga bisa pake kartu langganan yang harganya lebih mahal, tapi bisa dipake berkali-kali dan bisa diisi ulang (cem kartu handphone aja). selain MRT, transportasi di singapur didukung oleh bis dan taksi yang reliable dan aman. reliable karena pelayanannya bagus dan profesional. terus aman karena bebas dari gangguan pengamen atau preman.
selain itu, kenyamanan saya berada di singapur adalah trotoarnya. trotoar di singapur itu bener-bener diurus, gak asal ada aja. antara trotoar dan jalan dibuat taman yang memperindah pemandangan plus bikin sejuk. udah gitu, ketinggian trotoar dari jalan gak terlalu jauh, jadinya gak usah loncat kalo turun dari trotoar ke jalan. trotoarnya lebar, sehingga cukup bagi dua jalur berjalan, plus buat orang bersepeda. selain itu, trotoar itu dibuat dari bahan yang bagus dan indah, bukan sekedar paving block yang gak enak dipandang. pokoknya jalan-jalan di singapur bisa dinikmati dan nyaman.
nah, hal terakhir tapi bukan paling sedikit pengaruhnya yang bikin nyaman di singapur adalah gak ada five feet trader (pedagang kaki lima) dan preman. kayaknya dua hal ini yang bikin wajah kota-kota besar di indonesia jadi kumuh. di singapur, memang ada pedagang kaki lima, tapi gk keliatan seperti pedagang kaki lima. soalnya mereka bener-bener serius ngurusin "kios" mereka. tendanya bagus, penataannya bagus, dan pelayanannnya pun bagus. terus, mengenai preman, kayaknya di singapur itu aman banget (penjaga apartemen juga bilang gitu). mungkin karena taraf hidup orang sana itu udah tinggi dan didukung dengan pendidikan yang cukup, mereka gak usah cari-cari cara buat dapet duit yang haram.
fyuuh, gak cukup hanya dengan kagum doang. cita-cita saya adalah membuat kota-kota indonesia khususnya jakarta dan bandung menjadi kota yang lebih indah dari singapur. yak, mudah-mudahan tercapai.amiin.
Monday, August 14, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Wah, speechless kayanya kalo udah ngebandingan keadaan Indonesia dengan negara lain. Bikin miris. Masa negara yang "super kaya" SDA malah jadi "super miskin" GDP-nya.
Mungkin balik lagi ke mental ya...
But i refuse to blame indonesian. Soalnya mereka juga mungkin terbentuk dalam lingkungan yang kaya gitu (yang ngga suportif, kondusif) sejak kecil. Jadi gimana coba? Tuh kan..speechless lagi..
Ah, sedih jadinya..
Post a Comment