Monday, August 14, 2006
oleh-oleh dari singapur
hmm.....mulai dari mana ya? dari singapur saya belajar banyak. salah satunya tentang perubahan. siapa sangka, singapur yang asalnya sebuah desa nelayan kecil bisa jadi salah satu pusat perdagangan dunia yang terkenal. bahkan, mungkin rafless (yang membangun singapura pertama kali) sekalipun gak akan nyangka kalo singapur bisa jadi kayak sekarang. now, i wonder what's the cause of it? menurut saya, salah satu kuncinya adalah konsistensi kebijakan pemerintah. maksud konsistensi di sini adalah kebijakan yang pasti sesuai ketentuan. saya rasa, jakarta, bandung, dan singapura masing-masing memiliki master plan perancangan kota. tapi apa yang membuat ketiganya berbeda? saya rasa, pelaksanaannya. di singapur, pembangunan itu mulai berjalan pesat di tangan perdana menteri lee kuan yew. does anyone know this guy? hmmm, dari yang saya pelajari, orang inilah yang membuat arah kebijakan singapura pertama kalinya. dan kebijakan ini terbukti tepat. ok, sampai sini kita bisa memuji oom lee kuan yew. tapi coba kita pikir, kalopun strategi oom lee tepat, apa mungkin hal itu bisa tercapai kalau kebijakannya terus diganggu dan dirongrong oleh anak buahnya? dengan apa? banyak caranya, seperti suap-menyuap demi kepentingan pengusaha tertentu, atau korupsi yang merugikan negara. saya rasa hal-hal seperti itulah yang bisa diredam oleh oom lee. di indonesia, bandung khususnya (karena saya tinggal di sini), kebijakan pusat atau yang tingkatnya lebih tinggi, bisa saja dipatahkan oleh keputusan pejabat yang disuap demi meloloskan kepentingan pihak-pihak tertentu. isn't it sucks? yes, it sucks !!!! mau contoh? liat jalan dago. oke, dalam master planbandung, kawasan dago TIDAK PERNAH direncanakan menjadi daerah bisnis. tapi apa buktinya? FO-FO bertebaran. lha, emang siapa yang ngijinin? ya siapa lagi kalo bukan pejabatnya? heran? ya harusnya. hmmm......jadi penasaran sama cara oom lee bisa bikin pemerintahannya konsisten.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Tuh kan, speechless lagi jadinya. Sedih..
Or, mungkin sekarang saatnya berhenti berkomentar, and start acting.. I guess so..^-^
Post a Comment