Saturday, October 21, 2006

masa-masa ketika i didn't have any clue of myself (2)

yoss, lanjut lagi....
waktu terus berlanjut. akhirnya naek juga ke kelas 2 SMP. ketemu temen yang udah kenal dan juga yang baru kenal. temen sebangku pertama namanya Ricky Maulana Muchtar, budak 1F. kita duduknya di depan, soalnya dari dulu mata saya udah minus, tapi belum pake kacamata. terpaksa deh duduk di depan terus. kalo tulisan di papan tulis gak keliatan, nanya terus ama si ricky. untung dia baek, mau ngasih tau terus. hehe......
di kelas 2 ini, banyak mulai kenal temen-temen yang karakternya agak-agak beda ama yang ditemui di SD ama kelas 1. ada gamer, tukang ulin, budak rajin, tukang heureuy, dan karakter pemimpin. pergaulan di luar kelas mulai berkurang saat kelas 2 ini, sebab saya keluar dari PMR yang saya ikutin sejak kelas 1. alasan persisnya saya lupa, tapi betul-betul sepele, tapi ya udah lah, waktu itu saya gak bisa narik lagi keputusan saya. akhirnya, pergaulan menyempit ke kelas dan beberapa temen di luar kelas doang.
tapi, di kelas 2 ini mulai terjadi krisis identitas yang menyebabkan saya jadi susah bergaul. saat inilah mulai terasa pengkutuban pergaulan di antara anak-anak se-SMP. entah kelompok organisasi (PMR, Paskibra, Pramuka, PKS), SD asal (mayoritas barudak hegarmanah ama sukarasa), atau pergaulan (ngerokok, nongkrong di warung, dll). di situ mulai kerasa gak enak nih kalo masuk kelompok yang jarang ngajak saya ngobrol.
beda ama kelas 3, di kelas ini ada tokoh pemersatu yang bisa ngajak semua kelompok supaya melebur. sang ketua kelasnya, memang supel dalam bergaul, jadi bisa masuk ke kelompok mana aja. dia bahkan bisa mempengaruhi sebagian besar cowok2 di kelas untuk mencukur pendek rambutnya ABCD (ABRI bukan, cepak doang), termasuk saya.hahaha........sampe EBTANAS, rambut saya masih cepak tuh. foto di NEM juga masih cepak.
di kelas 3 ini, pergaulan membaik. saya mulai bisa gaul biasa lagi sama hampir semua orang di kelas. saya mulai melihat pribadi orang yang udah mulai dibentuk sejak kelas 1 dulu. yes, people do change. saya mulai melihat buktinya pada beberapa temen-temen. tapi overall, mereka semua friendly dan gak ngebeda-bedain latar belakang pergaulan. we still get along pretty well. bisa dikatakan, saya menikmati masa-masa kelas 3 ini. dan akhirnya, tibalah waktu perpisahan. setelah 3 taun yang bahagia, saatnya mengucapkan selamat tinggal pada masa SMP. sayangnya, gak ada acara perpisahan apa-apa baik dari sekolah maupun OSIS, karena waktu itu baru mulai krismon. semua orang berhemat, jadi diputuskan gak ada acara perpisahan. tapi, gak apa-apa, toh kalopun ada perpisahan, belum tentu berkesan. kenangan yang bener-bener patut dikenang itu saat kehidupan sehari-hari di masa-masa sekolah biasa. alami dan spontan.
life must go on, but i kept the memories

Friday, October 20, 2006

sekilas tentang TA

karena banyak yang nanyain tentang TA saya. jadi pengen nulis sedikit tentang TA nih. sebetulnya kalo ada yang nanya, "TA-nya tentang apa sih?", saya bingung ngejawabnya. soalnya saya sendiri suka bingung, apa yang saya bikin ya?

topik gedenya ini nih : "Realisasi Thin Client Computing Menggunakan Prosesor Leon 3"

jadi ceritanya gini, ada suatu konsep di bidang jaringan komputer yang namanya client-server network. secara singkat, dalam suatu network (jaringan kerja) ada komputer yang berfungsi sebagai pusat (server), sedangkan komputer lain (client) menginduk ke dia. nah, salah satu pengembangannya, adalah yang namanya thin client computing. thin client ini adalah jenis client yang relatif "bodoh" makanya sering disebut dumb terminal. sebetulnya dia gak melakukan kerjaan yang penting dalam melayani user. hampir semua proses komputasi dilakukan di server. thin client ini "cuma" bertanggung jawab untuk mengurus interface antara user dengan server, kayak keyboard, mouse, ama display. kalo mau lebih komplit, ditambah audio dan port USB.

di pasaran, udah banyak thin client yang dijual. terus kenapa perlu bikin thin client lagi? sebab nilai plusnya itu terletak di prosesor yang saya pake : Leon

mahluk apa pula ini si Leon? Leon adalah nama desain mikroprosesor yang dibikin ama kang Jiri Gaisler dari Gaisler Research. Kang Jiri Gaisler ini baik banget lho, dia ngasih desain yang dia bikin dengan GNU license. jadi kita bisa ngoprek desain punya dia secara bebas. ya tentunya jadi oprekan kita juga boleh dioprek ama orang. nah, kembali ke Leon. Leon ini adalah sebuah mikroprosesor 32 bit. yap, betul. mirip ama Pentium yang dipake di PC. cuma beda tipe dan yang bikin. Leon ini dikasih ke kita bukan dalam bentuk chip, tapi masih dalam bentuk desain dalam bahasa VHDL (Very High Speed Integrated Circuit Hardware Description Language). ini yang bikin kita lebih bebas ngoprek isinya si Leon ini sesuai kebutuhan kita.

target akhirnya sih alat saya ini bisa melakukan remote connection entah dengan RDP (remote desktop protocol) punya windows atau VNC (virtual network computing) ke salah satu server entah dengan OS windows atau linux.

nah, segitu dulu penjelasannya. pasti gak jelas ya? any questions?

K3

this is a story long time ago. a time of myth and legend..... (ada yang inget, kata-kata itu diambil dari film apa?)

waktu itu, sehari sebelum peringatan hari kemerdekaan ke-52 Indonesia. saya, beberapa teman dan seorang guru pergi untuk survey tempat CPD (Camp Pendidikan Dasar) ekskul2 di SMP ke Rancaupas. ada satu hal menarik yang masih teringat sampe sekarang. guru kami tersebut (pak roni namanya), bilang sesuatu kira2 kayak gini
jadi orang itu, harus komitmen, konsisten, dan konsekuen
emang agak kurang sesuai, soalnya ketiga kata itu tidak sejenis. komitmen itu kata benda, menunjuk suatu hal. sedang konsisten ama konsekuen itu ke kata sifat. sori, saya gak sempet cek ke kamus bahasa indonesia. yang barusan cuma pendapat pribadi. saya lupa pemaparan beliau rincinya seperti apa. tapi, saya coba cari pengertian dari WordWeb aja, biar agak tergambar. walau gak persis sama kata-kata yang diucapin sama guru saya, setidaknya rada kegambar lah, maksud beliau apa.

commitment : The trait of sincere and steadfast fixity of purpose
consistency : The property of holding together and retaining its shape
consequence : A phenomenon that follows and is caused by some previous phenomenon

so, pertama kita harus punya tujuan yang pasti, steadfast fixity of purpose. ada orang lain juga yang pernah bilang ke saya, "lo kudu punya tujuan dalam hidup". kayaknya emang penting untuk mempunyai tujuan ya?
terus yang kedua, saya rasa guru saya bermaksud menerangkan pentingnya untuk memegang teguh sesuatu yang sudah kita pegang. dalam definisi lain dari internet, consistent adalah conforming to the same principles or course of action. sekali kita meyakini sesuatu, jangan khianati! itu arti yang saya pahami dari konsisten.
yang terakhir, setelah adanya perbuatan, tentunya ada akibat. mungkin ini yang dimaksudkan dengan konsekuen. ucapan dan perbuatan kita harus dipertanggungjawabkan, oleh karena itu konsekuensi apapun yang lahir dari perbuatan kita tentunya harus kita terima sebagai bagian dari tanggung jawab itu.

hmm....tampak sudah panjang ceritanya. saya cukupkan sekian aja deh. takut jadi menggurui. alasan saya mosting hal ini di blog, supaya saya teringatkan lagi tentang hal-hal tersebut. those are good things. kenapa gak dilaksanakan gitu lho?? yuuuk

Tuesday, October 03, 2006

aftertaste

kepikiran hal ini pas di dalem angkot ngeliat seorang ibu mayungin anak yang digendongnya (anaknya masih bayi) sebelum naik angkot. what a beautiful scene, kupikir. itulah bukti kecintaan seorang ibu kepada anaknya. dia gak mau anaknya yang masih kecil itu kepanasan. suatu hal yang sangat umum ditemui di dunia yang "normal". seseorang mengekspresikan rasa cinta dan sayangnya pada orang lain yang dia sayangi dan cintai itu. terus, sewajarnya orang yang dikasihinya itu membalasnya.

hmmm.....terus?


nah di sinilah saya ngerasa ada yang putus. setelah kedua-duanya mengekspresikan rasa sayang dan cintanya (kayak ibu dan anak yang saya liat tadi), terus apa yang terjadi? kan gak mungkin selamanya rasa itu bisa diekspresikan? pasti ada hal lain yang seharusnya tak berhenti yang menyebabkan kita akan tetap menyayangi dan mencintai seseorang itu.
nah, terus saya keinget suatu perkataan, tapi lupa persisnya kayak gimana. pokoknya saya inget, Allah itu suka ama orang yang bertemu dan berpisah karena Allah. nah, disambungin ama yang tadi, saya rasa ceritanya jadi komplit. dasar yang melandasi kita sayang dan cinta ama orang itu seharusnya lebih besar, menyeluruh dan tak tergantung waktu. and i think that perfect reason is not other than Allah Himself, sesuai perkataan yang saya inget tadi.
Therefore, the aftertaste setelah saling menyayangi dan mencintai karena Allah tadi, adalah dicintai Allah. yeah, that's the concept.