kepikiran hal ini pas di dalem angkot ngeliat seorang ibu mayungin anak yang digendongnya (anaknya masih bayi) sebelum naik angkot. what a beautiful scene, kupikir. itulah bukti kecintaan seorang ibu kepada anaknya. dia gak mau anaknya yang masih kecil itu kepanasan. suatu hal yang sangat umum ditemui di dunia yang "normal". seseorang mengekspresikan rasa cinta dan sayangnya pada orang lain yang dia sayangi dan cintai itu. terus, sewajarnya orang yang dikasihinya itu membalasnya.
hmmm.....terus?
nah di sinilah saya ngerasa ada yang putus. setelah kedua-duanya mengekspresikan rasa sayang dan cintanya (kayak ibu dan anak yang saya liat tadi), terus apa yang terjadi? kan gak mungkin selamanya rasa itu bisa diekspresikan? pasti ada hal lain yang seharusnya tak berhenti yang menyebabkan kita akan tetap menyayangi dan mencintai seseorang itu.
nah, terus saya keinget suatu perkataan, tapi lupa persisnya kayak gimana. pokoknya saya inget, Allah itu suka ama orang yang bertemu dan berpisah karena Allah. nah, disambungin ama yang tadi, saya rasa ceritanya jadi komplit. dasar yang melandasi kita sayang dan cinta ama orang itu seharusnya lebih besar, menyeluruh dan tak tergantung waktu. and i think that perfect reason is not other than Allah Himself, sesuai perkataan yang saya inget tadi.
Therefore, the aftertaste setelah saling menyayangi dan mencintai karena Allah tadi, adalah dicintai Allah. yeah, that's the concept.
Tuesday, October 03, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
hmm...
yep
that's true
and the hardest part is, how to love someone 'cause of 4JJI.
noise happens bram (da emang bakal aya wae, lain malaikat pan? =p nu penting kumaha bisa jadi noise teredam , n informasinya masih bisa dimengerti [jadi inget sinsis ga sih])
btw link urang geus ganti tah, lain di sytes.net deui
jadi inget rekaman kuliah tauhid bang imad bram..
mirip2 kieu pokona....
Post a Comment